Marah kepada Takdir Allah: Sebuah Renungan Iman dan Kesabaran
Bismillah. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang masih memberikan kita nikmat umur dan kesempatan menghadiri majelis ilmu. Semoga setiap amal yang kita kerjakan dicatat sebagai pahala, dan menjadi penghapus dosa hingga akhir hayat. Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas satu tema penting dalam kehidupan seorang Muslim: marah kepada takdir Allah. Tema ini diangkat dari kitab Ad-Durar As-Saniyyah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, bab ke-78: As-Sakht 'ala Al-Qadar (kemarahan terhadap takdir).
🌌 Ilustrasi: Menerima Takdir dengan Cahaya Iman
📖 Dalil-Dalil tentang Ridha kepada Takdir
1. Surah At-Taghabun Ayat 11
"Tidak ada satu musibah pun yang menimpa kecuali dengan izin Allah. Dan siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya."
(QS. At-Taghabun: 11)
Tafsir Ibnu Jarir menyebutkan bahwa orang yang terkena musibah, kemudian meyakini bahwa itu takdir dari Allah, maka dia akan mendapatkan hidayah hati dan ketenangan batin.
2. Hadis Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu
"Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka ia akan mendapatkan keridhaan Allah. Dan barang siapa yang marah, maka baginya murka Allah."
(HR. Tirmidzi)
🔎 Tabel Hikmah dalam Musibah
No | Hikmah Cobaan dari Allah | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Penghapus dosa | Mengurangi hukuman akhirat dengan cobaan dunia |
2 | Pahala kesabaran | Sabar dalam ujian mendapat pahala besar |
3 | Menggugah kelalaian | Cobaan menjadi alarm spiritual agar kembali pada Allah |
4 | Menyadarkan nikmat | Saat diuji, kita sadar besarnya nikmat yang biasa kita abaikan |
5 | Penentu keimanan | Orang beriman menerima ujian sebagaimana menerima nikmat |
🤔 Mengapa Kita Tidak Boleh Marah kepada Takdir?
Karena iman kepada takdir adalah rukun iman yang ke-6. Takdir adalah ketetapan dari Allah yang Mahatahu, Mahaadil, dan Mahabijaksana. Marah kepada takdir berarti menolak keputusan-Nya, padahal kita hanya hamba yang lemah dan penuh keterbatasan.
📌 Surah Al-Baqarah Ayat 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 216)
💬 Kutipan Ulama tentang Takdir
"Ridha terhadap takdir adalah puncak dari keimanan dan buah dari keyakinan. Barangsiapa yang ridha terhadap keputusan Allah, maka hatinya akan dipenuhi ketenangan."
— Ibnul Qayyim rahimahullah
📝 Kesimpulan: Ridha, Kunci Ketenangan Hati
Sebagai Muslim, kita diajarkan untuk ridha atas segala ketetapan Allah ﷻ. Ridha bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menerima dengan lapang dada dan terus berikhtiar dalam kebaikan. Ingatlah, setiap takdir Allah pasti mengandung hikmah dan pelajaran berharga.
“Ridha terhadap takdir adalah kebahagiaan terbesar seorang mukmin.”
Komentar
Posting Komentar