Kekuatan Akidah: Ketika Hati Benar-benar Mengenal Allah Azza wa Jalla
Sahabat sekalian, pernahkah kita merenung bagaimana luar biasanya kekuatan akidah seseorang yang benar-benar mengenal Tuhannya, Allah Azza wa Jalla? Keyakinan seperti ini bukan sekadar teori di kepala, tetapi telah meresap dalam hati dan menghidupkan seluruh laku kehidupan. Inilah akidah yang lahir dari pemahaman mendalam terhadap kalimat “LΔ ilΔha illallΔh” — tiada Tuhan selain Allah.
Hakikat Kalimat Tauhid
Kalimat LΔ ilΔha illallΔh bukan sekadar lafaz di lisan, tapi sebuah deklarasi total bahwa selain Allah adalah makhluk. Apa pun itu — manusia, jin, hewan, benda, bahkan fenomena alam — semuanya adalah ciptaan-Nya. Kita sama seperti air, batu, bahkan debu — tak punya kuasa sedikit pun. Maka, mengapa kita harus takut kepada makhluk?
Kisah Para Nabi dan Sahabat
Lihatlah bagaimana para nabi dan sahabat memahami ini. Nabi Ibrahim 'alaihis salam pernah berkata:
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. Asy-Syu'ara: 80)
Beliau tidak berkata “dokter menyembuhkan saya”. Karena sejatinya, dokter hanya menulis resep. Hanya Allah yang bisa menyembuhkan.
Bahkan para sahabat Nabi ο·Ί, ketika sendalnya putus, mereka tidak langsung mencari tukang sol sepatu. Mereka mengangkat tangan ke langit dan berdoa:
“Ya Allah, sendalku putus. Gantikanlah.”
Yakin Allah Maha Mendengar dan Melihat
Mereka yakin bahwa Allah itu:
- As-SamΔ«’ (Maha Mendengar)
- Al-BaαΉ£Δ«r (Maha Melihat)
- Al-‘AlΔ«m (Maha Mengetahui)
Keyakinan ini yang membuat mereka tidak pernah bergantung kepada makhluk. Mereka tahu, Allah benar-benar ada di atas langit dan melihat segala sesuatu.
Penutup
Teman-teman yang dirahmati Allah, mari kita tanamkan dalam hati bahwa kekuatan sejati terletak pada keyakinan kepada Allah. Jangan biarkan hati kita tergantung pada makhluk. Gantungkan semua harapan dan doa hanya kepada-Nya. Karena siapa pun yang menggantungkan dirinya kepada Allah, tidak akan pernah dikecewakan.
Komentar
Posting Komentar