Efek Makanan Haram: Doa Tertolak dan Amal Tidak Diterima
"Salah satu penyebab utama doa tidak diterima adalah karena masuknya makanan haram ke dalam tubuh kita."
Dalam Islam, makanan bukan sekadar pengisi perut. Apa yang kita makan dapat menentukan kualitas doa dan ibadah kita. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan safar (perjalanan jauh), rambutnya kusut, penuh debu, mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, "Ya Rabb, Ya Rabb", tetapi doanya tidak dikabulkan. Mengapa? Karena:
- Makanannya haram
- Minumannya haram
- Pakaiannya haram
- Diberi makan dari sesuatu yang haram
"Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?" (HR. Muslim)
Gambar Ilustrasi: doa-tertolak-karena-makanan-haram
Efek dari Konsumsi Makanan Haram
- Doa Tidak Dikabulkan
Meski seseorang berada dalam kondisi paling membutuhkan pun, jika ia mengonsumsi yang haram, maka Allah tidak akan mengabulkan doanya. - Amal Ibadah Tertolak
Makanan haram mempengaruhi keikhlasan dan keberkahan ibadah seseorang. - Hilangnya Keberkahan Hidup
Rezeki yang masuk dari jalan haram akan menarik kesempitan hidup, walau tampak melimpah dari luar.
Sikap Seorang Muslim: Wajib Kritis
Seorang muslim tidak boleh asal makan atau membeli makanan hanya karena "viral" atau enak. Harus ditanyakan:
“Apakah ini halal?”
Jika sumber makanan jelas dari hal haram seperti hasil riba, pelacuran, penipuan, manipulasi data—maka haram hukumnya untuk dikonsumsi. Jika masih samar atau tidak diketahui, boleh dimakan, namun tetap lebih hati-hati.
Kesimpulan
Makanan halal dan thayib adalah pondasi diterimanya doa dan amal. Mari lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih makanan yang kita konsumsi. Jangan korbankan keberkahan hidup hanya karena godaan sesaat.
Baca juga: 3 Amal Jariyah yang Tak Akan Putus Meski Kita Telah Wafat
Komentar
Posting Komentar