Langsung ke konten utama

Rahasianya Lā ilāha illallāh: Kekuatan Tauhid yang Membawa Kebahagiaan

Rahasianya Lā ilāha illallāh: Kekuatan Tauhid yang Membawa Kebahagiaan Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah, kalimat Lā ilāha illallāh adalah fondasi utama dalam ajaran Islam. Artinya, tiada Tuhan selain Allah, yang memiliki segala kekuasaan atas segala sesuatu di langit dan bumi, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh mata manusia. Semuanya diciptakan, diatur, dan dipelihara oleh-Nya. Inilah rahasia besar yang membawa kebahagiaan bagi orang yang memahaminya. Seseorang mengangkat tangan dalam doa ke langit, melambangkan kepercayaan dan penyerahan diri kepada Allah, menggambarkan konsep Lā ilāha illallāh Segala Sesuatu di Langit dan Bumi adalah Milik Allah Allah-lah yang menciptakan, mengatur, mengawasi, menyiapkan kebutuhan, dan memusnahkan segala sesuatu di alam semesta ini. Tidak ada yang bisa melakukan semua itu kecuali Allah. Ketika seseorang memahami kalimat ini dengan sepenuh hati, dia tidak akan lagi merasa takut atau bergantung kepada makhluk, karena dia tahu bahw...

Merenungi Bencana: Sebuah Peringatan untuk Kembali kepada Allah

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Wahai manusia yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Bukan sekadar ucapan di lisan atau tulisan di status, tetapi ketakwaan yang dibuktikan dengan amal perbuatan, baik dalam jiwa, raga, maupun harta. Janganlah kita mati kecuali dalam keadaan Islam.

Bencana sebagai Peringatan Allah

Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai bencana melanda negeri ini. Gempa di Lombok menghancurkan puluhan ribu rumah, membuat ribuan manusia hidup di dalam tenda. Belum pulih luka mereka, Allah mengirimkan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Ribuan manusia tewas, rumah-rumah hancur, bahkan ada kampung yang hilang ditelan bumi. Lalu, gempa lain mengguncang Situbondo. Apakah semua ini sekadar fenomena alam? Atau ada makna lebih dalam yang harus kita renungkan?

Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 59:

"Dan tidaklah Kami mengirimkan tanda-tanda (bencana) melainkan untuk menakut-nakuti mereka.”

Allah mengingatkan kita agar kembali kepada-Nya. Bencana bukan sekadar peristiwa alam, tetapi teguran bagi kita agar meningkatkan ketakwaan dan meninggalkan kemaksiatan.

Maksiat sebagai Penyebab Bencana

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa di akhir zaman akan terjadi gempa bumi, tanah yang terbelah, dan manusia yang ditelan bumi. Para sahabat bertanya, “Kapan itu akan terjadi, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ketika penyanyi-penyanyi wanita dan musik merajalela di mana-mana.”

Hari ini, hiburan maksiat semakin dianggap biasa. Musik dan tarian menjadi tontonan utama. Banyak orang lebih memilih berjoget daripada mendirikan shalat. Apakah kita tidak sadar bahwa bumi bisa diguncangkan kapan saja? Palu telah hancur, Lombok luluh lantak. Apakah kita merasa aman?

Allah berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 94:

"Apakah penduduk negeri itu merasa aman dari datangnya azab Kami pada malam hari saat mereka tertidur? Atau merasa aman dari azab Kami di waktu Dhuha saat mereka sibuk dengan aktivitasnya?"

Jangan pernah merasa aman dari murka Allah. Tidak peduli seberapa kaya atau kuat kita, jika Allah menghendaki kehancuran, maka kehancuran itu pasti datang.

Mengapa Orang Shaleh Pun Bisa Terdampak?

Mungkin kita bertanya, “Bukankah masih banyak orang shaleh di negeri ini? Mengapa bencana tetap datang?” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Jika kekejian sudah merajalela dan tidak dicegah, maka azab Allah akan menimpa semuanya, termasuk orang shaleh sekalipun.”

Di zaman Umar bin Khattab, ketika terjadi gempa di Madinah, beliau naik ke mimbar dan berkata, "Jika gempa ini terjadi lagi, aku akan meninggalkan kalian!" Umar tahu bahwa bencana terjadi karena dosa-dosa manusia.

Kita tidak lebih mulia dari saudara-saudara kita di Lombok dan Palu. Jangan berpikir bahwa kita aman. Bisa jadi gempa akan mendekat ke daerah kita. Jika kita tidak ingin mengalami nasib serupa, maka tugas kita adalah mencegah kemaksiatan dan memperbanyak istighfar.

Kembali kepada Allah: Kunci Keselamatan

Allah berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 23:

"Dan hanya kepada Allah kalian harus bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman."

Kunci keselamatan bukanlah asuransi atau teknologi canggih, tetapi kembali kepada Allah. Meninggalkan dosa, memperbaiki ibadah, dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Nabi Nuh Alaihissalam berkata kepada kaumnya:

"Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”

Jika kita kembali kepada Allah, maka bencana dapat dihindari. Allah berjanji dalam Surah Al-A’raf ayat 96:

"Andaikata penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, Kami akan bukakan pintu berkah dari langit dan bumi."

Namun, jika kita terus dalam kelalaian, maka azab bisa datang kapan saja. Maka jangan biarkan diri kita lengah. Saatnya untuk berubah sebelum terlambat.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, lindungilah negeri ini, dan bimbinglah kami agar selalu berada di jalan-Mu. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat

3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat 3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim No. 1631) Hadits ini sangat populer karena menjelaskan bahwa tidak semua amal terhenti setelah kematian. Ada tiga amal yang tetap mengalir pahalanya, bahkan ketika tubuh kita telah dikubur. 1. Sedekah Jariyah Ilustrasi: Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kita Wafat Sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus dirasakan oleh orang lain, bahkan setelah pemberi sedekah wafat. Contoh sedekah jariyah: Membangun masjid atau musholla. Menyumbang air bersih seperti sumur wakaf. Wakaf tanah, buku agama, atau alat ibadah. Selama...

🕌 Refleksi Akhir Ramadan dan Tafsir Surah Al-Insan: Nikmat, Ibadah, dan Makna Kehidupan

🕌 Refleksi Akhir Ramadan dan Tafsir Surah Al-Insan: Nikmat, Ibadah, dan Makna Kehidupan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat yang tiada terhitung, termasuk nikmat luar biasa yang mengantarkan kita hingga ke penghujung Ramadan. Walaupun sebagian dari kita belum memahami bahasa Arab atau arti bacaan para imam, kita tetap berharap mendapat keberkahan dari lantunan doa mereka. Sebab, doa-doa itu luar biasa, mencakup seluruh aspek dunia dan akhirat. 🌙 Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadan Banyak orang lalai di 10 malam terakhir Ramadan, padahal saat itulah Allah memilih hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Kamu bisa membaca keutamaan 10 malam terakhir Ramadan untuk memahami lebih dalam mengapa fase ini begitu penting dan tidak boleh dilewatkan. Betapa besar nikmatnya, terutama bagi mereka yang bisa menginjakkan kaki di Masjidil Haram. Ribuan saf salat bahkan meluber ke jalanan, menandakan b...

Efek Makanan Haram: Doa Tertolak dan Amal Tidak Diterima

Efek Makanan Haram: Doa Tertolak dan Amal Tidak Diterima "Salah satu penyebab utama doa tidak diterima adalah karena masuknya makanan haram ke dalam tubuh kita." Dalam Islam, makanan bukan sekadar pengisi perut. Apa yang kita makan dapat menentukan kualitas doa dan ibadah kita. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan safar (perjalanan jauh), rambutnya kusut, penuh debu, mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, "Ya Rabb, Ya Rabb", tetapi doanya tidak dikabulkan . Mengapa? Karena: Makanannya haram Minumannya haram Pakaiannya haram Diberi makan dari sesuatu yang haram "Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?" (HR. Muslim) Gambar Ilustrasi:  doa-tertolak-karena-makanan-haram Efek dari Konsumsi Makanan Haram Doa Tidak Dikabulkan Meski seseorang berada dalam kondisi paling membutuhkan pun, jika ia mengonsumsi yang haram, maka Allah tidak akan mengabulkan doanya. Amal Ibadah Tertolak Ma...